PUTIH BIRU KALA ITU Part 2 (SAUDADE #4) 💐

SAU.DA.DE

noun

a nostalgic longing to be near again to something or someone that is distant, or that has been loved and then lost; "the love that remains"


SAU.DA.DE

kata benda

kerinduan nostalgia untuk dekat lagi dengan sesuatu atau seseorang yang jauh, atau yang telah dicintai dan kemudian hilang; "cinta yang tersisa".


✿ ✿✿ 

foto terakhir barengan, perpisahan 2016


Orang-orang sempurna untuk masa sempurna pula. Putih biru menjadi masa paling memorable dalam garis waktuku. Yang getarannya masih terasa, suaranya masih terdengar, riuhnya masih menggelitik, dan ingatannya masih nyata.


✿ ✿✿


Bagaimana tidak!? 

Saat Sekolah Menengah Pertama aku memiliki teman yang sangat out of the box, mereka adalah teman-teman yang paling kuimpikan sejauh ini. Mereka baik, lucu, tidak waras, dan asli. Mereka menerima aku semenyebalkan apapun perangaiku. Mereka membuat dukaku di rumah lenyap seketika saat bertemu mereka. Mereka membuatku lupa sejenak kalau aku punya kesedihan. 

Dahulu, ketika pagi aku bersemangat karena akan segera bertemu mereka dan juga bertemu seseorang ketika aku di tahun terakhir. Tapi bukan berarti teman yang sekarang tidak asik, mereka tetap asik dan baik namun berbeda dengan teman-temanku SMP, ya mereka hanya berbeda.  Teman-temanku SMP ini seakan-akan menjadi teman yang tidak akan bisa aku temui lagi difase kehidupanku yang akan datang.

Mereka adalah saksi hidup bagaimana ceria dan penuh semangatnya aku dulu. Mereka jugalah saksi hidup bagaimana aku pernah berani menjadi diriku sendiri sekalipun tanpa kendali.

Mereka tidak pernah mengejekku karena selama tiga tahun putih biru aku masih selalu setia dengan sepeda miniku yang kebetulan juga berwarna biru. Meskipun saat itu hampir semua dari mereka sudah biasa berangkat sekolah naik motor. 

Mereka jugalah yang tidak pernah memandangku aneh sekalipun caraku tertawa agak keras, tingkahku lumayan abstrak, gayaku memang norak, sifatku sering berubah-ubah, dan sedikit alay dibumbui secuil lebay.

Mereka adalah 'pelengkap kegilaan' yang datang satu persatu lantas menatapku gemas setengah sebal ketika aku bertenteng di depan ruang kelas dengan kerlingan dan binar mata yang tersilap genit.

Mereka hanya mengatakan apa yang ingin aku dengar dan menyetujui apa yang ingin aku lakukan. Mereka kadang juga lucu ketika aku sedang didepan sambil berjinjit karena tidak sampai ujung atas papan tulis dan berteriak, “Yayoll tulisanmu miring!”

Aku tidak mengerti mengapa tulisan tangan indahku di papan putih licin itu terbentang miring. Perasaanku aku telah menuliskannya dengan rapi dan cantik. Anehnya ketika aku mundur beberapa langkah kebelakang memang kulihat tulisanku seakan menanjak. Hahaha!


✿ ✿✿


sehabis ujian tata boga, 2016


Kita hanya ber-35an, hanya ber-35an, namun rasanya aku bisa merekam kalian sejauh 35 tahun ke depan bahkan lebih. Teman-temanku yang nyaris sempurna. Teman-temanku yang tahu bagaimana histerisnya aku dulu.

Aku ingin bilang, bahwa aku sungguh-sungguh masih ingat bunyi suara kalian, masih ingat bagaimana tawa kalian, masih ingat posisi bangku kalian, dan masih teringat beberapa obrolan kita dulu.

Aku ingat bagaimana penampilan kalian saat memakai seragam putih biru, kotak-kotak, pramuka, batik bebas yang bahkan aku ingat beberapa motifnya, dan juga olahraga orange yang kadang membuat kita mengeluh.

Iyaa, aku masih dan akan selalu ingat jika aku pernah punya teman sekocak, senakal, dan segokil kalian.

Lihatlah! Hehee!

Temanmu satu ini masih suka merindukan kalian, masih senang memikirkan kalian. Juga masih berharap bisa bertemu kalian. 

Dimanapun kalian berada sekarang, semoga selalu dilindungi dari hal-hal yang buruk, semoga suatu saat nanti, akan ada ruang untuk kita bisa mengenang kembali betapa asyik dan menyenangkannya kita dahulu.


✿✿✿


With love,


Comments

Popular Posts