CITA CINTA RASA SMA

       

       Setiap manusia itu diciptakan oleh Tuhan sangat unik. Tidak ada yang sama setiap individunya meskipun melakukan hal yang sama, di tempat yang sama, waktu yang sama, bahkan dengan orang yang sama. Setiap orang mempunyai sudut pandang yang berbeda untuk setiap kejadian dalam hidupnya. Begitupun aku, apa yang aku rasakan dan aku alami semenjak umur 16-18 tahun tentu hanya aku yang pernah mengalami. Masa SMAku, di Yogyakarta, dengan teman-teman unikku, akan menjadi kenangan yang hanya aku yang memilikinya. Setiap detik adalah suatu keberhargaan. Waktuku, masa SMAku semuanya terekam jelas dalam ingatanku. Bagaimana kujalani hidup dengan banyak kemandirian dan tidak sedikit pula bantuan dari orang lain.


          Tidak terasa, Tuhan telah banyak menggulirkan kuasanya. Iya, kuasa atas waktu. Waktuku di SMA hampir berakhir, masaku hampir habis. Kalau sudah sepert ini, pada waktu-waktu tertentu ingatanku akan kembali ke masa dimana aku masih memakai seragam putih biru dan masuk ke sekolah ini, SMA Muhammadiyah Pakem. Awal dimana semua kenangan abadi ini terekam. Tidak mudah bahkan tidak akan pernah bisa aku melupakan bagaimana sedikit membosankannya acara FORTASI di sekolah ini. Biarpun begitu, rasa saat aku merasa asing dengan beberapa wajah yang sebenarnya tidak banyak dan asing dengan lingkungan baru tidak akan pernah hilang dari hatiku. Luar biasa rasanya menjadi siswa nomor satu disini, menjadi seorang ketua IPM, di SMA, bagaimana bisa seorang sepertiku dapat menjabatnya? Sungguh luar biasa pengalaman yang aku dapatkan karena hal itu. Ku dikenal semua siswa, aku dikritik guru, nilaiku banyak yang turun, sering pulang sore jalan kaki sambil hujan-hujan, betapa susahnya menghandle banyak orang, kesana kemari mencari dana lewat proposal untuk membiayai kegiatan, dan akhirnya menjadi suatu pencapaian terbesar selama aku menjadi ketua IPM, Kegiatan Try Out SMP di SMA ini, meskipun banyak dapat bantuan dari guru, tetapi rasanya, ini lebih dikarenakan oleh teman-temanku. Teringat bagaimana susahnya dulu mengadakan kegiatan Class Meeting, tapi pada hari terakhir Class Meeting temen-temenku berinisiatif membuat panggung dari meja untuk lomba menyanyi. Meskipun yang nonton sedikit, ini tetap menyenangkan. Dua tahun menjadi anggota IPM di Muhipa membuatku mengerti banyak hal. Membuatku memahami banyak kejadian, membuatku merasakan banyak peristiwa.
           Waktu kelas 10 aku tidak terpilih menjadi anggota lomba PBB, dan ternyata teman-temanku kalah. Aku tidak terlalu kecewa karena aku tidak ikut. Tapi saat kelas 11 dan 12 aku terpilih untuk ikut lomba, dan akhirnya menjuarai juara 2 dan 1. Menjadi anggota tim gerak jalan SMA Muhipa menjadi kenangan tersendiri diingatanku. Saat kelas 2 aku ikut, tapi kalah. Ketika kelas 3 aku ikut lagi, dengan penampilan lebih baik lagi, dengan kostum hasil inspirasiku dan Siti, membuat kami, tim gerak jalan putri SMA Muhammadiyah Pakem, dengan nomor punggung 032 menjadi juara pertama. Tidak hanya itu, kebahagiaan bertambah lagi karena tim gerak jalan putra juga berhasil menyabet juara pertama. Lengkap sudah. Dua kali ikut lomba MTQ cabang MSQ, berhasil mendapat juara ketiga dan kedua.
          Rasanya itu semua tidak akan cukup untuk membayar segala hal yang kudapat di Muhipa. Disini saya mengenal banyak orang dengan berbagai macam kepribadian, menjadi akrab tidak hanya dengan teman satu kelas, dengan adik tingkat baik cowok maupun cewek aku bisa mengenal mereka semua. Adakah sesuatu yang bisa menandingi hal itu? Satu, dua, tiga. Hampir selesai masaku. Tempat ini memberiku banyak rasa, sungguh, bagaimana rasanya banyak mengikuti perlombaan dan gagal, membuatku terbiasa untuk menerima kegagalan, membuatku menjadi lebih tabah.
          Tempat ini mengajariku bagaimana dalam hidup perlu adanya perjuangan, pengorbanan, dan tidak sedikit adanya kebahagiaan. Tempat ini menjadi tempat yang akan tetap menjadi kenangan. Tidak banyak yang akan saya ceritakan disini, beberapa garis besar dan peristiwa teristimewa saja. Bagaimana dengan pastinya kehidupanku disini, biarlah hanya aku yang akan menjadikannya kenangan. Sekolah ini memang kecil, muridnya memang tidak banyak, jarang dilirik oleh orang, tapi aku selalu merasa bahwa tempat ini spesial dengan orang orang yang istimewa pula. Aku menjamin aku tidak akan menemukan hal itu di tempat lain.
          Aku selalu merasa tempat ini istimewa. Sekolah ini sudah tua, bayangkan berapa banyak kenangan manusia terukir disini? Bayangkan betapa banyak canda dan tawa terekam disetiap sudut sekolah ini? Bayangkan berapa banyak kisah yang diciptakan bersama tempat ini? Ada suatu kabar yang membuatku sedikit terdiam beberapa lama, sekolah ini akan digusur untuk program perluasan terminal di Pakem. Saksi dari berjuta kenangan kehidupan akan diruntuhkan. Memang benar, kalau kenangan itu tetap abadi diingatan setiap hembusan nafas alumni SMA Muhipa, tapi kenangan-kenangan yang mungkin terselip di sudut memori lalu terlupa akan kembali teringat ketika kita melihat tempat ini lagi. Tapi kalau benar kenyataannya akan begitu, kita hanya bisa memanfaatkan ingatan yang tersisa untuk mengenang betapa SMA Muhammadiyah Pakem selalu ada dilubuk hati para alumninya. Sukses terus sekoloahku, terimakasih telah memberi semua rasa yang penuh kenangan ini. Terimakasih telah menjadikanku seorang Riqza Nur Aini yang sekarang.
            Terimakasih telah menjadi saksi bisu bagaimana kisah 15 sampai 18 tahunku kulalui, terimakasih telah memberiku banyak hal berharga, setiap detik yang kulewati disini adalah suatu keberhargaan ditambah teristimewa. Kuucapkan terimakasih setulus-tulusnya dari lubuk hatiku.


Comments

Post a Comment

Popular Posts